Monday, December 2, 2019

Individu Keluarga dan Masyarakat


1. PERTUMBUHAN INDIVIDU 

A. PENGERTIAN INDIVIDU 
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tidak terbagi”. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dipakai untuk menyatakan kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, Individu menekankan penyelidikan pada kenyataan-kenyataan hidup istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia. 

Individu bukan berarti manusia sebagai suatu kesatuan melainkan manusia sebagai makhluk hidup yang dihitung dalam “perseorangan”. Oleh karena itulah, sifat satu individu dengan yang lainnya berbeda meskipun mereka tinggal dalam satu lingkungan yang sama. Sejenis tetapi tidaklah sama, pola pikir dan sifat memiliki cirinya tersendiri. Karena diferensiasi itulah, Individu memiliki keuntungan dalam mengetahui sejumlah wawasan seperti bahasa, agama, adat istiadat, hukum, ilmu pengetahuan dan sebagainya. Berdasarkah hal tersebut maka diperolehlah kesimpulan bahwa Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki pola dan tingkah laku spesifik dan lainnya. 


B. PENGERTIAN PERTUMBUHAN 
Secara generalisasi, pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran, volume dan massa yang bersifat irreversible (tidak dapat dibalik) karena adanya pembesaran sel dan pertambahan jumblah sel akibat adanya proses pembelahan sel. Pertumbuhan dapat dinyatakan secara kuantitatif karena pertumbuhan dapat diketahui dengan cara melihat perubahan yang terjadi pada makhluk hidup yang bersangkutan. Perubahan dalam proses pertumbuhan biasanya disebut dengan istilah protes. 

Menurut pengertian ahli aliran asosiasi, Pertumbuhan adalah suatu proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman empiris luar maupun panca indera yang menimbulkan sensations atau pengalaman melalui keadaan mentar sendiri yang menimbulkan reflection. Sedangkan menurut pendapat ahli psikologis Gestalt, Pertumbuhan adalah suatu proses differensiasi yaitu terjadinya pertumbuhan pada seseorang secara perlahan dengan mengenal sesuatu secara keseluruhan barulah kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada. 

Diliain pihak menurut konsepsi sosialisasi, Pertumbuhan merupakan salah satu proses dari sosialisasi dimana individu secara perlahan tumbuh dengan berinteraksi sosial bersama individu lainnya baik di dalam maupun luar lingkungannya. 


C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN 
Pada garis besarnya, pertumbuhan itu terbagi menjadi tiga aliran yaitu; 

· Pendirian Nativistik 
Menurut pendapat ahli mengenai aliran ini, Pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir. Mereka berpendapat bahwa jika orang tua seorang anak memiliki bakat tertentu, misalnya penyanyi atau pelukis, maka bakat yang dimiliki orang tua itu bisa saja menurun dan diwariskan pada anaknya. Sehingga anak tersebut memiliki suatu kemiripan dengan figure orang tua kandungnya. Namun sampai saat ini masih diragukan apakah kesamaan yang dimiliki anak dan orang tuanya ini berasal dari pembawaan sejak lahir ataukah karena ditopang berbagai fasilitas yang menuntunnya melalui jalan yang sama seperti orang tuanya. 

· Pendirian Empiristik dan Enviromentalistik 
Teori ini adalah kebalikan dari Nativistik. Para ahli berpendapat bahwa pertumbuhan individu itu berasal dari lingkungannya bukan pada dasar yang terpendam di dalam diri sejatinya.Jadi, pada dasarnya, pendirian ini menolak pada dasar yang ada di dalam diri Individu dan lebih menekankan pada lingkungan dimana Individu itu berada. Pendirian macam ini biasa disebut Enviromentalistik. Menurut paham ini, di dalam pertumbuhan Individu baik dasar maupun lingkungan sama-sama memegang pemeranan yang sangat penting dimana bakat dan dasar yang dimiliki individu itu haruslah dapat diserasikan dengan lingkungannya. Misalnya, seorang anak yang tumbuh di lingkungan masyarakat normal suatu saat juga akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut ketika dewasa nanti sedangkan seorang anak yang hidup terlantar di dalam hutan dan diasuh oleh komplotan serigala kelak ketika dewasa nanti akan bertingkah laku layaknya serigala, ia meniru apa yang diberikan lingkungan kepadanya. 

· Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme 
Konsepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensi yang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan. 


D. Tahapan Pertumbuhan Individu Berdasar Psikologi 

· Masa Vital (0 – 2) 
Yaitu masa seorang Individu untuk mempelajari berbagai hal yang ada di dunianya karena pada masa itu ia baru dilahirkan ke dunia. 

· Masa Estetik (2 – 7) 
Yaitu masa seorang Individu mempelajari panca indera yang dimilikinya. 

· Masa Intelektual (7 – 14) 
Yaitu masa seorang Individu dalam mempelajari suatu hal yang dianggap baik atau buruk dimana hal tersebut akan mempengaruhi pembentukan karakter yang ia miliki di masa depan yang akan datang. 

· Masa Sosial (14 – 21) 
Yaitu masa dimana seorang Individu sudah dapat menguji dirinya sendiri lebih lanjut dalam kehidupan serta menghasilkan suatu keterampilan dan kemampuan untuk membuat pendirian hidup. 


2. FUNGSI – FUNGSI KELUARGA 

A. PENGERTIAN KELUARGA 
Keluarga berasal bahasa Sanskerta: “kulawarga”; “ras” dan “warga” yang berarti anggota. Berdasarkan penjelasan di atas, Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. 

Generalisasi lain juga menerangkan bahwa keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 

Menurut Salvicion dan Celis (1998), di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. 

Keluarga juga merupakan kelompok pertama yang dikenal oleh Individu dan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pertumbuhan maupun perkembangan Individu tersebut baik sebelum maupun sesudah dirinya terjun secara langsung dan menjadi bagian dari Masyarakat dalam lingkungannya. 


B. MACAM – MACAM FUNGSI KELUARGA 
Fungsi Keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh anggota yang menjadi bagian di dalamnya itu. Adapun bermacam – macam fungsi yang dimiliki oleh Keluarga adalah sebagai berikut; 

· Fungsi Biologis 
Yaitu fungsi Keluarga dalam melakukan tugas utamanya untuk meneruskan keturunannya. 

· Fungsi Pemeliharaan 
Yaitu fungsi Keluarga untuk melindungi setiap bagian anggota keluarganya dari gangguan – gangguan dengan cara menyediakan rumah sebagai tempat bernaung, memberikan layanan kesehatan ketika salah satu anggotanya sakit dan memberikan keamanan dari segala bahaya yang mengancam. 

· Fungsi Ekonomi 
Yaitu fungsi Keluarga sebagai pemenuh kebutuhan setiap anggotanya. Misalnya seperti seorang kepala keluarga yang mencari nafka untuk mencukupi kebutuhan keluarganya setiap hari. 

· Fungsi Keagamaan 
Yaitu fungsi Keluarga sebagai media untuk mengenalkan/menanamkan nilai-nilai atau unsur keagamaan kepada anggotanya. Misalnya dengan menanamkan keyakinan umat manusia akan adanya Tuhan serta jalan hidup di dunia ini maupun di akhirat kelak. 

· Fungsi Sosial 
Yaitu fungsi Keluarga sebagai pemersiap masa depan anaknya jika kelak suatu saat nanti terjun ke dalam dunia masyarakat dan lingkungannya. 

Sedangkan dalam Buku Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, beliau berpendapat bahwa fungsi – fungsi dari sebuah Keluarga meliputi hal seperti berikut : 

· Pembentukan Kepribadian 
Yaitu fungsi keluarga sebagai peletak dasar kepribadian anak – anaknya dengan tujuan untuk memproduksi atau melestarikan kepribadian mereka pada anak dan cucunya. 

· Alat Reproduksi 
Erat kaitannya dengan fungsi pertama, Keluarga dalam hal ini berfungsi sebagai alat reproduksi kepribadian – kepribadian yang pada dasarnya berakar dari etika, estetika, moral dan kebudayaan yang berkolerasi fungsional dengan sebuah struktur dalam masyarakat tertentu. 

· Eksponen Dalam Kebudayaan 
Adalah peran penting Keluarga sebagai transmisi kebudayaan kepada keturunannya. 

· Lembaga Ekonomi 
Dalam lembaga masyarakat biasanya tertdapat sistem kekeluargaan yang sangat luas. Sistem kekeluargaan yang saling terjalin inilah yang dapat mempengaruhi dan menguasai bidang perekonomian masing-masing keluarga tersebut yang menjadi anggota di dalamnya. 

· Pusat Pengasuhan dan Pendidikan 
Fungsi Keluarga sebagai lembaga pendidikan kepada anaknya dimana mereka memberikan wawasan terhadap keturunannya tersebut dengan caranya tersendiri. Misalnya seorang anak lelaki akan mendapatkan pelatihan dari Ayahnya sebelum ia bisa terjun dan menjadi anggota masyarakat begitu pula sebaliknya dimana anak perempuan mendapat pengajaran dari Ibunya. 


3. MASYARAKAT 

A. DEFINISI MASYARAKAT DAN PENDAPAT PARA AHLI 
Masyarakat adalah sekelompok orang dalam sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka yang sebagian besar interaksinya adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Sedangkan menurut para ahli, masyarakat adalah :

· Selo Sumarjan (1974) 
Masyarakatadalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. 

· Koentjaraningrat (1994) 
Masyaraka adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. 

· Ralph Linton (1968) 
Masyarakatadalah setiap kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap sebagai satu kesatuan sosial. 

· Karl Marx 
Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi 

· Paul B. Horton & C. Hunt 
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut 


B. PENGGOLONGAN MASYARAKAT 
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, Masyarakat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Masyarakat sederhana dan Masyarakat maju (modern). 

· Masyarakat Sederhana, Kelompok masyarakat yang hidup dalam lingkungan sederhana dan cenderung pembagian pekerjaannya dibedakan menurut jenis kelamin anggotanya. 

· Masyarakat Maju, Kelompok yang memiliki banyak organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang hendak dicapainya. Dalam lingkungannya, Masyarakat maju dapat dibedakan menjadi dua yaitu Masyarakat Non-Industri dan Masyarakat Industri sebagai berikut : 

1. Masyarakat Non-Industri 
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group) 

· Kelompok Primer 
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. 

· Kelompok Sekunder 
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. 

2. Masyarakat Industri 
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. 


4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT. 

Manusia sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat dipisahkan antara jiwa dan raganya dalam prosesnya untuk bisa berkembang ia memerlukan keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohani. Sebagai makhluk yang sosial, seorang individu tidak dapat berdiri sendiri dan saling membutuhkan antara dirinya sendiri dengan individu lainnya untuk mengadakan hubungan sosialisasi di tengah – tengah masyarakat. 

Keluarga yang memiliki berbagai fungsi yang dijalankannya merupakan perwujudan dari suatu wahana/wadah dimana seorang Individu mengalami proses bersosialisai untuk yang pertama kalinya juga memiliki peranan yang begitu penting bagi Individu tersebut karena dari keluargalah seorang Individu itu ditempa karakternya untuk bisa menjadi bagian dari masyarakat luas ketika dewasa nanti. 

Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari masyarakat, Keluarga juga memiliki kolerasi fungsional dengan masyarakat tertentu. Itulah sebabnya mengapa proses pengembangan Individu menjadi seseorang yang berwatak dan memiliki kepribadian seharusnya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang Individu menjadi seseorang yang dewasa dan mampu mengendalikan dirinya sendiri juga melakukan sosialisasi di dalam masyarakat yang ada di lingkungannya. 

Masyarkat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi dan memiliki keterikatan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat dimana seorang Individu mampu melihat dengan jelas proyeksi pengembangan itu. Jika keluarga adalah tempat dimana awal proses bermula, maka dalam masyarakatlah individu akan di uji coba untuk mengembangkan apa yang telah ia dapatkan dari keluarganya untuk diterapkan ketika menjadi bagian dari masyarakat. 

Seorang individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti dirinya telah berada dalam suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, karena disinilah Individu itu akan terlibat secara langsung dan menjadi perwujudan anggota masyarakat. 


5. URBANISASI 

A. Pengertian Urbanisasi 
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya. 

Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni : Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara atau tidak menetap. Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. 

B. Proses Terjadinya Urbanisasi 
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara. Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja. 

Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia. 

  



Read More

Saturday, November 2, 2019

Ilmu Sosial Dasar - Pertumbuhan Penduduk

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Halo sobat blogger dimanapun kalian berada. Pada kesempatan kali ini saya akan menulis artikel tentang pertumbuhan jumlah penduduk dari abad 18-20. 
Pada dasarnya pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik kebudayaan dan sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut dalam artikel ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan penduduk, perkembangan kebudayaan dan timbulnya pranta-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.

Pertumbuhan Penduduk.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya.
Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830 sampai 2006 adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan penduduk setiap negara pasti berbeda. Seperti tabel dibawah ini :
China562,579,799China1,333,207,572
USA152,271,000India1,154,845,005
Russia101,936,816USA304,838,948
Japan83,805,000Indonesia238,567,492
Brazil197,254,181
World2,555,948,654World6,736,383,012
Populasi Pada
1950
Populasi Pada
2008
Dari sini kita mengetahui bahwa jumlah penduduk didunia terus bertambah setiap tahunnya.
Penambahan / pertambahan penduduk di suatu daerah atau negarapada dasaranya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebgai berikut :

1. Kematian.
Tingkat kematian kasar (Crude Death Rate)
Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

2. Tingkat Kematian Khusus (Age Spesific Death Rate).
Adalah tingkat kematian yang berdasarkan perbedaan resiko dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, umur, jenis kelamin, dan pekerjaan.

3. Fertilitas (kelahiran hidup).
Fertilisas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Yang dimaksudkan lahir hidup adalah kelahiran dengan tanda-tanda kehidupan nyata.

4. Tingkat Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate ).
Tingkat Kelahiran Kasar adalah Jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

5. General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum.
Adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif. Jadi untuk menghitung angka kelahiran ini diperlukan jumlah penduduk wanita usia produktif/subur.

6. Age Spesific Fertility Rate (ASFR) Tingkat Kelahiran Khusus.
ASFR menunjukan banyaknya kelahiran menurut umur wanita dari wanita yang berada dalam kelompok umur 15 – 49 tahun. Ukuran ini lebih baik daripada ukuran diatas, karena pengaruh daripada variasi kelompok umur dapat dihilangkan.

Migrasi.
Migrasi adalah merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan, sehingga menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung  penduduk di daerah tersebut. Langkah-langkah seseorang migran dalam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain terlebih dahulu mengetahui faktor-faktor sebagai berikut :
-Persediaan Sumber Daya Alam
-Lingkungan Sosial Budaya
-Potensi Ekonomi
-Alat Masa Depan

Secara garis besar migrasi di Indonesia dibagi menjadi dua kemampakan yaitu : urbanisasi dan migrasi internasional atau transmigrasi.

Akibat Migrasi
A. Urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Sebagian akibat dari penduduk yang rata-rata masih muda tersebut memungkinkan pertumbuhan penduduk yang pesat di kota dan bagi pembangunan desanya sedikit banyak akan mempengaruhi kelancaran.

B. Migrasi Interegional di Indonesia kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta tingkat laju pembangunan di luar jawa.

C. Migrasi antar negara di Indonesia sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980 migrasi masuk (immigrasi) hanya ada0,65% dan migrasi ke luar (emigrasi) hanya sebesar 0,57% per tahun.
Keadaan struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda akan menunjukan bentuk piramida yang berbeda- beda pula.

Ada tiga jenis struktur penduduk :

1. Piramida penduduk muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.



2. Piramida stasioner
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.

3. Piramida penduduk tua
Bentuk piramida ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesan dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk.


KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA.
1. ZAMAN BATU SAMPAI LOGAM

Berdasarkan pendapat – pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman batu itupun terbagi dalam :
-Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
-Zaman Batu Muda ( Neolithikum )

Palaeolithikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Bersamaan persebaran budaya kapak-kapak batu itu, tersebar pula bahasa Proto Autonesia. Bahasa Proto Autonesia sebagai induk atau cikal bakal bahasa dari bangsa – bangsa yang mendiami pulau –pulau diantara Samudra Indonesia dan Samudra Pasifik.

Zaman Batu Muda atau Neolithikum benar – benar membawa revolusi dalam kehidupan manusia. Pada zaman ini, ,mereka mulai hidup menetap, membuat rumah, membentuk kelompok masyarakat desa, bertani dan berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sejalan dengan itu revolusi alat-alat keperluan penunjang kehidupanpun terjadi.

Zaman Logam/ perunggu adalah periode perkembangan sebuah peradaban yang ditandai dengan pengguanaan teknik melebur tembaga dari hasil bumi dan mebuat perunggu.

B. KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA, DAN ISLAM.

1. Kebudayaan Hindu dan Budha.
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Perpaduan atau alkulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsung luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau Budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama / ajaran Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju daripada Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Walaupun demikian, kedua agama tersebut berdampingan dengan damai di Indonesia.

2. Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16 agama islma telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Songo. Titik sentral penyebaran agama Islam pada abad itu berada di pulau Jawa. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewanya ke pulau Jawa dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimasukan ke Indonesia tidak dengan cara paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Disamping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa Indonesia.

C. KEBUDAYAAN BARAT
Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia adalah ketika kaum kolonialis/penjajah menggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintah Kolonialis Belanda. Sudah menjadi watak dan kepribadian Timur pada umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa dalam menerima setiap kebudayaan yang datang dari luar, kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi disesuaikanlah kebudayaan baru itu dengan kebudayaan lama.

Sekian artikel yang dapat saya rangkum, tanpa mengurangi rasa hormat saya sudi kiranya para pembaca sekalian memberi komentar untuk mengkoreksi kekurangannya.
Terimakasih.
Read More

Saturday, October 5, 2019

Ilmu Sosial Dasar

   
   Ilmu Sosial Dasar adalah ilmu yang mempelajari berbagai masalah-masalah sosial didalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Sosial Dasar awal mulanya berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, seperti :  sejarah, ekonomi, geografi, sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial. Tetapi secara umum Ilmu Sosial Dasar dapat dikatakan ilmu sosial dan budaya dasar merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah sosial manusia dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”.

   Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain, agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran berkenaan dengan lingkungan social dapat dipertajam. Dan adapun tujuan khusus dari Ilmu Sosial Dasar, yaitu :
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-maslah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya).
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dalalm bidang ilmu pengetahuan lalin dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalalm rangka penanggulangan maslah sosial yang timbul dalam masyarakat.
   Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi. Dan tujuan dari Ilmu Pengetahuan Sosial ini adalah sebagai berikut :
  1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
  2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu yang tinggi, memecahkan masalah.
  3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
  4. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat majemuk.
   Dari penjelasan diatas kita sudah belajar banyak mengenai pengertian ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial beserta tujuan-tujuan nya. Yuk sekarang kita belajar lagi mengenai kelompok-kelompok yang ada didalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan terbagi menjadi 3 yaitu:
  1. Ilmu Alamiah (Natural Science)
    Ilmu alamiah bertujuan untuk mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta.
  2. Ilmu Sosial (Social Science)
    Ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan didalam kehidupan manusia.
  3. Ilmu Pengetahuan Budaya
    Ilmu pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami arti dari kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
   Daritadi kita sibuk belajar mengenai mengenai pengertian, tujuan dari ilmu sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial. Hampir saja kita melupakan persamaan dan perbedaan dari kedua ilmu tersebut😀. Yuk sekarang kita bahas mengenai persamaan dan perbedaan dari kedua ilmu tersebut. Kita bahas persamaan nya terlebih dahulu yaa. Yang pertama, kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan. Yang kedua, keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan pengetahuan sosial. Dan sekarang kita pindah ke Perbedaan dari kedua ilmu tersebut. Yang pertama ilmu sosial dasar diberikan pada saat perguruan tinggi sedangkan ilmu pengetahuan sosial diberikan pada saat sekolah dasar atau sekolah lanjutan. Yang kedua, ilmu sosial dasar diarahkan untuk pembentukan sikap dan kepribadian sedangkan ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.

   Sekarang kita akan membahas mengenai ruang lingkup ilmu sosial dasar. Yuk mari disimak. Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul didalam sebuah masyarakat. Untuk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan beasar yaitu :
  1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada didalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
  2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial.
  3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan satu sama lain.
   Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 (delapan) pokok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya :
  1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubunganya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan.
  2. Masalah Individu, keluarga dan masyarakat.
  3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
  4. Masalah hubungan antara Warga Negara dan Negara.
  5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
  6. Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan.
  7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
  8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan keserjahteraan masyarakat.

 Demikianlah pembahasan mengenai pengertian, tujuan, ruang lingkup dari ilmu pengetahuan sosial dasar dan ilmu pengetahuan sosial dari saya. Saya harap apa yang saya tulis dapat menambah wawasan anda sekalian😃. Akhir kata dari saya Wassalamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakaatuh.

Credit : 

Read More