ILMU PENGETAHUAN
- Pengertian Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan, ada
kesenjangan pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetauan secara
teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis,
metodis, logis, empiris, umum, dan akumulatif.
Pengertian pengetahuan sebagai istilah
filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori
diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang
dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
Menurut Mohammad Hatta, Definisi
ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan
hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik
dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya. Sedangkan ilmu pengetahuan
menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus
menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Maka, secara umum ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
-Empat Hal Sikap yang Ilmiah
Untuk mencapai suatu pengetahuan
yang ilmiah dan objektif, diperlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas
tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mecapai tujuan ilmu itu sendiri,
sehingga benar-benar objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif.
Sifat yang bersifat ilmiah itu meliputi :
a. Tidak
ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang
objektif.
b. Selektif,
artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung
oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c. Kepercayaan
yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera
dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
d. Merasa
pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
TEKNOLOGI
-Pengertian Teknologi
Teknologi adalah berbagai
keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem yang berfungsi
untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia.
Teknologi berasal dari kata
technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’ dan logia artinya
‘pengetahuan’. Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda- benda berwujud
seperti peralatan- peralatan atau mesin.
Berikut ini adalah pengertian
teknologi menurut beberapa ahli.
a. M
Maryono
Teknologi adalah pengembangan dan
penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
b. Jacques
Ellil
Teknologi adalah keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap
kegiatan manusia.
c. Gary
J. Anglin
Teknologi merupakan penerapan
ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan mensistem
untuk memecahkan masalah.
-Ciri-Ciri Fenomena Teknik pada
Masyarakat
Fenomena Teknik pada masyarakat
sekarang menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Rasionalitas,
artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan
dengan perhitungan rasional.
b. Artifisialitas,
artinya selalu membuat sesuatu yang buatan/tidak alamiah.
c. Otomatisme,
artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.
Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non-teknis menjadi
kegiatan teknis.
d. Teknis
berkembang pada suatu kebudayaan.
e. Universalisme,
artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat
menguasai kebudayaan.
f. Monisme,
artinya teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
g. Otonomi,
artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Teknologi yang berkembang dengan
pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Masa sekarang nampaknya
sulit memisahkan kehidupan manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan
kebutuhan manusia. Awal mula perkembangan teknik yang sebelumnya merupakan
bagian dari ilmu atau bergantung dari ilmu, sekarang ilmu dapat pula bergantung
dari teknik. Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi komputer dan
teknologi satelit luar angkasa, maka diperoeh pengetahuan baru dari hasil kerja
kedua produk teknologi tersebut.
-Ciri-Ciri Teknologi Barat
Teknologi tepat guna adalah
pengembangan teknologi yang sesuai dengan situasi budaya geografis masyarakat,
penentuan teknologi sendiri sebagai suatu identitas budaya setempat serta
menggunakan teknologi dalam proses produksi untuk menghasilkan barang-barang
kebutuhan dasar dan bukan barang-barang objek ketamakan.
Teknologi tepat guna sering tidak
berdaya menghadapi teknologi barat yag sering masuk dengan ditunggangi oleh
sergelintir orang atau kelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi barat
adalah :
a.
Serba intensif dalam segala hal, seperti modal,
organisasi, tenaga kerja dan lain-lain. Sehingga lebih akrab dengan kaum elit
daripada dengan buruh itu sendiri.
b.
Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat
melestarikan sifat ketergantungan.
c.
Kosmologi atau pandangan teknologi barat adalah
menganggap dirinya sebagai pusat, waktu berkaitan dengan kemajuan secara
linier, memahami realitas secara terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan
atau mengambil jarak dengan alam.
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN
NILAI
-Pengertian Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Nilai
Ilmu pengetahuan dan teknologi
sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala
dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya
adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan
khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau
segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah
pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi
dengan motif ekonomi yang kuat, dengen orientasi nilai yang menyangkut
segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Masalah nilai kaitannya dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi ini menyangkut perdebatan sengit dalam menduduk
perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu teknologi. Sehingga kecenderungan
sekarang ada dua pemikiran yaitu yang menyatakan ilmu bebas nilai dan yang
menyatakan ilmu tidak bebas nilai
Kaitan ilmu dan teknologi dengan
nilai atau moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi itu sendiri.
Dalam hal ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.
Golongan yang menyatakan ilmu dan
teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis
maupun secara aksiologis. Soal penggunaannya terserah kepada ilmuwan itu
sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik ataupun buruk.
Golongan ini berasumsi bahwa
kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan
lainnya dikorbankan demi teknologi.
b.
Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan
teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan,
sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas
moral atau nilai-nilai.
Golongan ini berasumsi bahwa
ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila ilmu dan teknologi
disalahgunakan.
KEMISKINAN
-Pengertian Kemiskinan
Pengertian Kemiskinan ini
merupakan sebuah kondisi yang mana seseorang itu tidak mampu dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya seperti misalnya tempat tinggal, pangan, sandang, kesehatan
yang layak, serta juga pendidikan.
Pengertian Kemiskinan secara
kuantitatif ialah keadaan dimana taraf hidup seseorang tersebut serba
kekurangan atau tidak mempunyai harta benda. Sedangkan untuk secara kualitatif,
pengertian kemiskinan ini ialah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Menurut Reitsma dan Kleinpenning,
pengertian kemiskinan ini ialah ketidakmampuan individu atau seseorang dalam
memenuhi kebutuhannya, baik itu secara material maupun non-material. Sedangkan
menurut Friedman, pengertian kemiskinan ini ialah ketidaksamaan di dalam
kesempatan untuk memformulasikan kekuasaan sosial yang dapat berupa sumber
keuangan,organisasi sosial politik, barang atau jasa, asset, jaringan sosial,
informasi, pengetahuan serta keterampilan.
-Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di
Bawah Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan, yang menekan
batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa
dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang
diperlukan, posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan kebutuhan objektif
manusia untuk bias hidup secara manusiawi. Atas dasar ini maka mereka yang
hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti
tanah, modal, keterampilan, dsb.
b.
Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh
asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan
atau modal usaha.
c.
Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai
tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan
penghasilan.
d.
Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas
(self employed) dan berusaha apa saja.
e.
Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan
tidak memiliki ketrampilan
-Fungsi Kemiskinan
Kalau menganut teori
fungsionalitas dari stratifikasi (tokohnya Davis), maka kemiskinan pun memiliki
sejumlah fungsi yaitu :
a.
Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga kerja untuk
pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan
memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung)
b.
Fungsi Sosial : menimbulkan alturisme (kebaikan
spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai
ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
c.
Fungsi Kultural : sumber inspirasi kebijaksaan
teknorat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi
antar sesama manusia.
d.
Fungsi Politik : berfungsi sebagai kelompok
gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai
fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi, karena kemiskinan
berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
Daftar Pustaka
Harwantiyoko dan Netjie F.
Katuuk. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta. 1996.
https://pendidikan.co.id/pengertian-kemiskinan-dampak-faktor-jenis-dan-contohnya/
EmoticonEmoticon