Friday, January 31, 2020

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan


ILMU PENGETAHUAN
- Pengertian Ilmu Pengetahuan
Di kalangan ilmuwan, ada kesenjangan pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetauan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metodis, logis, empiris, umum, dan akumulatif.
Pengertian pengetahuan sebagai istilah filsafat tidaklah sederhana karena bermacam-macam pandangan dan teori diantaranya pandangan Aristoteles, bahwa pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan dapat merangsang budi.
Menurut Mohammad Hatta, Definisi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hukum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya. Sedangkan ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
Maka, secara umum ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

-Empat Hal Sikap yang Ilmiah
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif, diperlukan sikap yang bersifat ilmiah. Bukan membahas tujuan ilmu, melainkan mendukung dalam mecapai tujuan ilmu itu sendiri, sehingga benar-benar objektif, terlepas dari prasangka pribadi yang bersifat subjektif. Sifat yang bersifat ilmiah itu meliputi :
a.      Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif.
b.      Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
c.      Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu.
d.      Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori, maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.

TEKNOLOGI

-Pengertian Teknologi
Teknologi adalah berbagai keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia.
Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’ dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda- benda berwujud seperti peralatan- peralatan atau mesin.
Berikut ini adalah pengertian teknologi menurut beberapa ahli.
a.      M Maryono
Teknologi adalah pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
b.      Jacques Ellil
Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
c.      Gary J. Anglin
Teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan mensistem untuk memecahkan masalah.

-Ciri-Ciri Fenomena Teknik pada Masyarakat
Fenomena Teknik pada masyarakat sekarang menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
b.      Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan/tidak alamiah.
c.      Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis.
d.      Teknis berkembang pada suatu kebudayaan.
e.      Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
f.       Monisme, artinya teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
g.      Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Teknologi yang berkembang dengan pesat, meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Masa sekarang nampaknya sulit memisahkan kehidupan manusia dengan teknologi, bahkan sudah merupakan kebutuhan manusia. Awal mula perkembangan teknik yang sebelumnya merupakan bagian dari ilmu atau bergantung dari ilmu, sekarang ilmu dapat pula bergantung dari teknik. Contohnya dengan berkembang pesatnya teknologi komputer dan teknologi satelit luar angkasa, maka diperoeh pengetahuan baru dari hasil kerja kedua produk teknologi tersebut.

-Ciri-Ciri Teknologi Barat
Teknologi tepat guna adalah pengembangan teknologi yang sesuai dengan situasi budaya geografis masyarakat, penentuan teknologi sendiri sebagai suatu identitas budaya setempat serta menggunakan teknologi dalam proses produksi untuk menghasilkan barang-barang kebutuhan dasar dan bukan barang-barang objek ketamakan.
Teknologi tepat guna sering tidak berdaya menghadapi teknologi barat yag sering masuk dengan ditunggangi oleh sergelintir orang atau kelompok yang bermodal besar. Ciri-ciri teknologi barat adalah :
a.         Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain. Sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri.
b.        Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
c.         Kosmologi atau pandangan teknologi barat adalah menganggap dirinya sebagai pusat, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier, memahami realitas secara terpisah dan berpandangan manusia sebagai tuan atau mengambil jarak dengan alam.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN NILAI

-Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai
Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengen orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Masalah nilai kaitannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi ini menyangkut perdebatan sengit dalam menduduk perkarakan nilai dalam kaitannya dengan ilmu teknologi. Sehingga kecenderungan sekarang ada dua pemikiran yaitu yang menyatakan ilmu bebas nilai dan yang menyatakan ilmu tidak bebas nilai
Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai atau moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi itu sendiri. Dalam hal ini sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
a.         Golongan yang menyatakan  ilmu dan teknologi adalah bersifat netral terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis. Soal penggunaannya terserah kepada ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan untuk tujuan baik ataupun buruk.
Golongan ini berasumsi bahwa kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai kemanusiaan lainnya dikorbankan demi teknologi.
b.        Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral atau nilai-nilai.
Golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui ekses-ekses yang terjadi apabila ilmu dan teknologi disalahgunakan.

KEMISKINAN

-Pengertian Kemiskinan
Pengertian Kemiskinan ini merupakan sebuah kondisi yang mana seseorang itu tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan dasarnya seperti misalnya tempat tinggal, pangan, sandang, kesehatan yang layak, serta juga pendidikan.
Pengertian Kemiskinan secara kuantitatif ialah keadaan dimana taraf hidup seseorang tersebut serba kekurangan atau tidak mempunyai harta benda. Sedangkan untuk secara kualitatif, pengertian kemiskinan ini ialah keadaan hidup manusia yang tidak layak.
Menurut Reitsma dan Kleinpenning, pengertian kemiskinan ini ialah ketidakmampuan individu atau seseorang dalam memenuhi kebutuhannya, baik itu secara material maupun non-material. Sedangkan menurut Friedman, pengertian kemiskinan ini ialah ketidaksamaan di dalam kesempatan untuk memformulasikan kekuasaan sosial yang dapat berupa sumber keuangan,organisasi sosial politik, barang atau jasa, asset, jaringan sosial, informasi, pengetahuan serta keterampilan.

-Ciri-Ciri Manusia yang Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Garis kemiskinan, yang menekan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan, posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan kebutuhan objektif manusia untuk bias hidup secara manusiawi. Atas dasar ini maka mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.         Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan, dsb.
b.        Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
c.         Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
d.        Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (self employed) dan berusaha apa saja.
e.        Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak memiliki ketrampilan

-Fungsi Kemiskinan
Kalau menganut teori fungsionalitas dari stratifikasi (tokohnya Davis), maka kemiskinan pun memiliki sejumlah fungsi yaitu :
a.         Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung)
b.        Fungsi Sosial : menimbulkan alturisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
c.         Fungsi Kultural : sumber inspirasi kebijaksaan teknorat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
d.        Fungsi Politik : berfungsi sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi, karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.

Daftar Pustaka
Harwantiyoko dan Netjie F. Katuuk. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Universitas Gunadarma. Jakarta. 1996.
https://pendidikan.co.id/pengertian-kemiskinan-dampak-faktor-jenis-dan-contohnya/



EmoticonEmoticon